TUGAS TROUBLESHOTING JARINGAN
1. PERMASALAHAN PADA JARINGAN LAN dan SOLUSINYA
1.Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor
merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan
peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor
untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
1. Jenis
kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
2. Jenis
Kabel UTP dengan konekor RJ45.
3. Jenis
kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor
jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah
kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih
bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang
baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat
digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
2. Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena kegagalanswitch; atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.
3.Gangguan
atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan
terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub
mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk
berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server.
Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan
lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power
Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu
indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation
sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation
tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita
harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya
mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar
pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat
diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan
yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir
sama dengan biaya membeli baru.
4.Tidak
bisa sharing data
Hal
ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita
harus mengaktifkan dengan
Jadi klik pada
Lalu pilih lalu ceklist lalu apply
Selain itu
mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah
merestar komputer.
Hal ini juga
sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer
lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
6. Masalah jaringan karena ledakan virus
Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan tetapi system jaringan akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang system server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan . Kinerja dari system jaringan akan menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang rusak.yang bisa lakukan dengan serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan system anda harus kebal sekali.
1
2
2. Standar
Pengkabelan EIA 586
1. Standar EIA/TIA T586B memiliki
urutan :
- putih orange,
- orange,
- putih hijau,
- biru,
- putih biru,
- hijau,
- putih coklat
- coklat.
2. sedangkan EIA/TIA T586A memiliki
urutan :
- putih hijau,
- hijau,
- putih orange,
- putih biru,
- biru,
- orange,
- putih coklat,
- coklat.
Untuk kabel straight kedua ujungnya menggunakan
EIA/TIA T586B, sedangkan untuk kabel Crossover satu ujungnya menggunakan
EIA/TIA T586B, ujung satunya menggunakan EIA/TIA T586A.
33.
Pengujian
Kabel Pada Jaringan
1. Alat
penguji kabel jaringan UTP ini terdiri dari rangkaian pengatur waktu, pencacah
dekade, dan rangkaian tampilan dioda LED. Pengatur waktu yang berfungsi
menghasilkan selang waktu yang menyebabkan aktifnya clock pada IC 4017 yang
berfungsi sebagai pencacah dekade. Pencacah dekade ini akan menghasilkan
keluaran yang berurut melalui 4 buah pin outputnya yang disalurkan ke kabel
UTP, kemudian akan ditampilkan pada 4 buah dioda LED yang mempunyai urutan
nyala yang unik. Dalam pengujian dihasilkan bahwa lampu LED kabel UTP Cross
menyala dengan urutan 1-2-3-4 sedangkan lampu LED kabel UTP Straight menyala dengan
urutan 1-3-2-4. Kodisi tersebut sesuai dengan jenis hubungan komunikasi kabel
UTP, dengan syarat tidak terjadi masalah pada kabel UTP. Dari hasil penelitian
dan pengujian yang telah dilakukan penulis, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa alat ini bekerja dengan semestinya sehingga dapat digunakan sebagai alat
bantu yang baik dalam mengecek kondisi kabel jaringan UTP.
2. Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan
LAN Tester,diperoleh data sebagai berikut :
Led
1 : menyala
Led
2 : menyala
Led
3 : menyala
Led
4 : menyala
Led
5 : menyala
Led
6 : menyala
Led
7 : menyala
Led
8 : menyala
Jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8
berarti telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti
kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan
(press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah
kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya
antar pin udah 1-1 atau belum.
4 4. Permasalahan Jaringan Yang Ada Pada Lapisan-Lapisan OSI Layer dan Solusinya
Layer
1 Troubleshooting
Layer 1
berkaitan dengan konektivitas fisik dari perangkat jaringan. Permasalahan layer
1 sering melibatkan kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil
help desk. Beberapa umum layer 1 meliputi :
- Daya perangkat mati
- Daya perangkat dicabut
- Koneksi jaringan kabel yang longgar
- Jenis kabel yang salah
- Kabel jaringan yang rusak
- Titik akses nirkabel rusak
- Pengaturan nirkabel yang salah, misalnya SSID
Untuk
memecahkan masalah pada Layer 1, periksa dulu bahwa semua perangkat
listrik telah menyala. Hal ini mungkin tampaknya menjadi
solusi yang jelas, tetapi banyak kali
orang yang melaporkan masalahnya mungkin mengabaikan
perangkat yang berada dalam jalur jaringan
dari sumber ke tujuan. Jika ada LED
yang menampilkan status keterhubungan,
mem-verifikasi dengan pelanggan bahwa mereka
sedang menandakan secara benar. Secara visual memeriksa semua pemasangan kabel
jaringan dan menyambung kembali kabel untuk memastikan koneksi yang benar. Jika
masalahnya adalah dengan nirkabel, pastikan titik akses nirkabel operasional
dan bahwa pengaturan nirkabel dikonfigurasi dengan benar.
Ketika
sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus menasihati pemanggil
melalui setiap langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan
jika kesalahan ditemukan. Jika itu ditentukan bahwa semua Layer 1 terbitan
telah ditujukan, sekarang saatnya untuk bepergian atas, model OSI ke Layer 2.
Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus segera
memberi tahu penelepon melewati setiap langkah, apa yang harus
dicari, dan apa yang harus dilakukan Jika suatu kesalahan ditemukan.
Layer 2
Troubleshooting
Masalah pada
Layer 2 dapat disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang
salah, atau switch salah dikonfigurasi. Ketika
troubleshooting suatu masalah, mungkin sulit untuk
mengisolasi masalah pada layer 2.
Seorang
teknisi on-site dapat memeriksa apakah NIC
terinstal dan bekerja dengan benar. Reseating NIC, atau
mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama
dapat dilakukan dengan switch jaringan.
Layer 3
Troubleshooting
Pada Layer
3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan,
seperti skema alamat IP. Jika jaringan menggunakan
alamat IP, teknisi memverifikasi bahwa perangkat
tersebut memiliki pengaturan yang tepat, seperti:
- Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
- Correct subnet mask
- Default gateway yang benar
- Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS
Pada Layer
3, beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. Tiga
command line yang paling umum adalah :
- ipconfig - Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
- ping - Tes konektivitas jaringan dasar
- Tracert - Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia
Kebanyakan
masalah jaringan biasanya dapat diatasi dengan
menggunakan ini Layer 1, 2, dan 3
teknik Troubleshooting.
Layer 4
Troubleshooting
Jika Layers
1 sampai 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi
berhasil bisa nge-ping alamat IP dari server
jauh, sekarang saatnya untuk memeriksa
lapisan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, suatu
firewall jaringan digunakan sepanjang alur, penting untuk memeriksa bahwa
aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang
menghalangi lalu lintas ke port tersebut.
Layer 5 -7
Troubleshooting
Teknisi juga
harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting
suatu email, pastikan bahwa aplikasi yang
dikonfigurasi benar mengirim dan
menerima informasi server email. Hal ini
juga diperlukan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi seperti
yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar